Contoh proposal skripsi pendidikan matematika

Contoh proposal skripsi pendidikan matematika

Contoh Proposal Skripsi Pendidikan Matematika: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi penting dalam pembelajaran matematika yang memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan matematika dalam konteks kehidupan nyata. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Sampel penelitian terdiri dari dua kelompok siswa SMA, yaitu kelompok eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dan kelompok kontrol yang diajar menggunakan metode konvensional. Data dianalisis menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan signifikan antara kedua kelompok. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran matematika yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Matematika tidak hanya memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang angka, rumus, dan konsep abstrak, tetapi juga melatih kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kritis. Kemampuan-kemampuan ini sangat penting bagi siswa untuk menghadapi tantangan di era globalisasi yang semakin kompleks.

Salah satu kompetensi penting dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah (KPM). KPM didefinisikan sebagai proses kognitif yang melibatkan penggunaan pengetahuan, keterampilan, dan strategi matematika untuk menemukan solusi dari suatu masalah yang tidak rutin atau belum dikenal sebelumnya (Polya, 1973). KPM memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan matematika yang telah dipelajari dalam konteks kehidupan nyata, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi masalah.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa KPM siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi internasional seperti Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS), yang secara konsisten menunjukkan bahwa siswa Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan siswa dari negara lain dalam hal KPM (OECD, 2019; Mullis et al., 2019).

Rendahnya KPM siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Metode pembelajaran yang kurang inovatif: Metode pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada guru (teacher-centered) dan menekankan pada hafalan rumus kurang efektif dalam mengembangkan KPM siswa.
  • Kurangnya kesempatan bagi siswa untuk berlatih memecahkan masalah: Soal-soal latihan yang diberikan kepada siswa seringkali bersifat rutin dan kurang menantang, sehingga siswa tidak terbiasa menghadapi masalah yang kompleks dan membutuhkan pemikiran kritis.
  • Kurangnya motivasi siswa dalam belajar matematika: Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar dan mengembangkan KPM.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya untuk mengembangkan strategi pembelajaran matematika yang inovatif dan efektif dalam meningkatkan KPM siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang potensial adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

PBL adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) yang menekankan pada pemecahan masalah autentik sebagai konteks pembelajaran (Barrows & Tamblyn, 1980). Dalam PBL, siswa bekerja secara kolaboratif untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, merumuskan solusi, dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. PBL memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan KPM, berpikir kritis, kreativitas, dan keterampilan kolaborasi.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa PBL efektif dalam meningkatkan KPM siswa. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Arends (2012) menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan KPM siswa dalam berbagai mata pelajaran, termasuk matematika. Penelitian lain yang dilakukan oleh Tan (2003) menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan model pembelajaran PBL dalam meningkatkan KPM siswa SMA.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara KPM siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional?
  2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran PBL terhadap peningkatan KPM siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui perbedaan signifikan antara KPM siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional.
  2. Untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran PBL terhadap peningkatan KPM siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi guru: Memberikan informasi dan referensi tentang model pembelajaran PBL sebagai alternatif dalam meningkatkan KPM siswa.
  2. Bagi siswa: Meningkatkan KPM dan motivasi belajar matematika.
  3. Bagi peneliti lain: Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya tentang PBL dan KPM.
  4. Bagi sekolah: Memberikan masukan dalam pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran matematika yang lebih efektif.

1.5 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam interpretasi istilah yang digunakan dalam penelitian ini, berikut adalah definisi operasional dari beberapa istilah kunci:

  • Problem Based Learning (PBL): Model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang menekankan pada pemecahan masalah autentik sebagai konteks pembelajaran. Dalam penelitian ini, PBL diimplementasikan dengan menggunakan langkah-langkah berikut: (1) Orientasi siswa pada masalah, (2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
  • Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis: Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi matematika untuk menemukan solusi dari suatu masalah yang tidak rutin atau belum dikenal sebelumnya. Dalam penelitian ini, KPM diukur menggunakan tes yang terdiri dari soal-soal pemecahan masalah yang relevan dengan materi pelajaran matematika SMA.
  • Metode Konvensional: Metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered) yang menekankan pada ceramah, demonstrasi, dan latihan soal rutin.

BAB II: LANDASAN TEORI

2.1 Problem Based Learning (PBL)

  • Sejarah dan perkembangan PBL
  • Prinsip-prinsip dasar PBL
  • Langkah-langkah implementasi PBL
  • Kelebihan dan kekurangan PBL

2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

  • Definisi dan karakteristik KPM
  • Tahapan pemecahan masalah menurut Polya (1973)
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi KPM
  • Cara mengukur KPM

2.3 Penelitian yang Relevan

  • Ulasan penelitian tentang efektivitas PBL dalam meningkatkan KPM
  • Ulasan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi PBL

BAB III: METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design.

3.2 Populasi dan Sampel

  • Populasi: Seluruh siswa SMA kelas X di [Nama Sekolah].
  • Sampel: Dua kelas siswa SMA kelas X yang dipilih secara acak (satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol).

3.3 Instrumen Penelitian

  • Tes KPM (Pretest dan Posttest): Tes yang terdiri dari soal-soal pemecahan masalah yang relevan dengan materi pelajaran matematika SMA. Validitas dan reliabilitas tes akan diuji sebelum digunakan.
  • Lembar Observasi: Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
  • Angket: Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi siswa terhadap model pembelajaran PBL.

3.4 Prosedur Penelitian

  1. Persiapan:
    • Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
    • Menyiapkan instrumen penelitian (tes KPM, lembar observasi, dan angket).
    • Melakukan uji validitas dan reliabilitas tes KPM.
  2. Pelaksanaan:
    • Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
    • Melaksanakan pembelajaran dengan model PBL pada kelompok eksperimen dan metode konvensional pada kelompok kontrol.
    • Melakukan observasi selama proses pembelajaran.
    • Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
    • Memberikan angket kepada siswa kelompok eksperimen.
  3. Analisis Data:
    • Mengolah data pretest dan posttest untuk menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi.
    • Melakukan uji normalitas dan homogenitas data.
    • Melakukan uji t untuk mengetahui perbedaan signifikan antara KPM siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
    • Menganalisis data lembar observasi dan angket.

3.5 Teknik Analisis Data

  • Uji Normalitas: Uji Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk.
  • Uji Homogenitas: Uji Levene.
  • Uji Hipotesis: Uji t independen (independent samples t-test) untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
  • Analisis Deskriptif: Menghitung nilai rata-rata, standar deviasi, dan persentase untuk mendeskripsikan data lembar observasi dan angket.

BAB IV: JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6
Penyusunan Proposal X
Seminar Proposal X
Persiapan Instrumen X
Pelaksanaan Penelitian X X
Analisis Data X
Penyusunan Laporan Skripsi X X
Ujian Skripsi X

DAFTAR PUSTAKA

(Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan dalam proposal skripsi, disusun secara alfabetis menggunakan format APA atau MLA)

LAMPIRAN

  • Instrumen Penelitian (Tes KPM, Lembar Observasi, Angket)
  • RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
  • Surat Izin Penelitian
  • Dokumentasi Penelitian

Contoh proposal skripsi pendidikan matematika